Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan-kenikmatan dunia, yaitu: KEMATIAN.
Kenapa harus ingat MATI ?
Karena mengingat mati membuat seseorang ragu terhadap kehidupan didunia yang singkat ini,
sehingga dia selalu mengingat kehidupan akhirat yang kekal abadi.
Seseorang tidak akan terlepas dari dua hal yang bertolak belakang,
Sempit dan lapang, Nikmat dan cobaan.
Apabila seseorang sedang berada dalam keadaaan sempit dan mendapat musibah, maka beban yang dirasakannya akan terasa lebih ringan apabila ia mengingat mati.
Karena mati lebih berat dari pada musibah yang menimpanya.
Ketika seseorang mengingat mati saat mendapat nikmat dan kelapangan, maka ia akan terhindar dari tipudaya yang ditimbulkan oleh kesenangan yang ditimbulkannya.
Sebagian besar orang menganggap bahwa kematian itu masih jauh, jauh sekali.
Namun yang perlu diketahui.. saat hari itu telah datang, maka sudah terlambat untuk melakukan apa yang bisa kita lakukan hari ini.
Kuburan penuh dengan orang-orang yang dahulu berpikir bahwa mereka akan mengamalkan Islam saat mereka tua.
USIA TUA TIDAK DIJANJIKAN KEPADA SIAPA PUN.
Perkara maut,
Kita takkan pernah bisa memprediksi kapan datangnya,
Sebab kelahiran, jodoh dan kematian adalah rahasia Allah.
Perkara maut,
Kita takkan pernah bisa mencegah akan kedatangannya,
Sebab kematian adalah hak mutlak yang dimiliki setiap insan yang bernyawa.
Ingatlah, tak mungkin seorang pun lari dari kematian.
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS. Jumu’ah: 8)
Harus diyakini, Kematian tak bisa dihindari.
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”
(QS. An Nisa’: 78)
Tak ada satupun dari kita yang dapat menjamin kita hidup hingga usia tua, sebab tak sedikit orang yang meninggal justru diusianya yang terbilang masih muda bahkan ada pula yang Allah ambil kehidupannya disaat-saat dia baru melihat dunia.
"Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
–(Q.S Luqman: 34)
Hanya karena kamu masih muda dan sehat bukan berarti kematian tidak akan datang kepadamu. Karena kematian tidak memandang usia.
Kehidupan itu terus berjalan, dan setiap detik dalam hidup kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah di akhirat kelak.
Jadi jangan pernah menunda taubat, sebab kita takkan pernah tahu kapan ajal menjemput kita.
Karena tidak ada manusia yang hidup kekal abadi.
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad).”
(QS. Al Anbiya’: 34)
Dan Setiap jiwa pasti akan merasakan namanya kematian.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.”
(QS. Ali Imran: 185)
Kematian bisa datang kapan pun, maka agar bisa meninggal sebagai seorang Muslim, Kamu juga harus selalu menjalani hidup setiap saat sebagai seorang Muslim. Tidak ada waktu untuk nanti.
Kamu tidak perlu menunggu waktu yang tepat untuk berubah. Karena kematian tidak akan menunggu kamu untuk berubah.
Kematian tidak bisa ditunggu atau dihindari, tidak mungkin ada yang bisa lari darinya. Namun seribu sayang, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.
Kata ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, “Aku tidaklah pernah melihat suatu yang yakin kecuali keyakinan akan kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.”
(Tafsir Al Qurthubi)
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan ayat-ayat di atas adalah setiap orang pasti akan merasakan kematian. Tidak ada seseorang yang bisa selamat dari kematian, baik ia berusaha lari darinya ataukah tidak. Karena setiap orang sudah punya ajal yang pasti.”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim 3: 163)
Jangan sampai Allah mencabut nyawa kita disaat kita sedang melakukan maksiat dan dosa. Naudzubilah... .
Kawan, Jadilah mukmin yang cerdas.
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.”
(HR. Ibnu Majah no. 4259)
Selagi masih diberi kesempatan oleh Allah, mari kita bersama-sama memperbaiki kualitas diri, memperbanyak amal dan senantiasa mendekatkan diri kepadaNya.
Tak ada kata terlambat untuk bertaubat😊
Ya Allah.. Jadikanlah kalimat terakhir yang terucap dariku adalah La Ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.
Aamiin..
Posting Komentar